Solidaritas sosial merupakan hal yang penting dalam membantu sesama, terlebih dalam situasi sulit seperti saat ini. Salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam memperkuat solidaritas sosial adalah Lazisnu. Lazisnu sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial Islam memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Ketua Umum Lazisnu, KH. Ahmad Baghawi, “Memperkuat solidaritas sosial merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Lazisnu sebagai lembaga sosial Islam berkomitmen untuk selalu membantu sesama, terutama dalam hal-hal yang membutuhkan bantuan sosial.”

Salah satu contoh kegiatan Lazisnu dalam memperkuat solidaritas sosial adalah program bantuan pangan. Melalui program ini, Lazisnu memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Dengan bantuan ini, diharapkan masyarakat yang membutuhkan dapat merasa terbantu dan solidaritas sosial dapat terjaga dengan baik.

Menurut Dr. H. Slamet Effendi Yusuf, M.Ag., dalam buku “Solidaritas Sosial dalam Perspektif Islam,” solidaritas sosial merupakan salah satu prinsip utama dalam ajaran agama Islam. “Dalam Islam, membantu sesama merupakan tindakan yang sangat dianjurkan. Hal ini sejalan dengan ajaran Lazisnu yang selalu berusaha untuk memperkuat solidaritas sosial di masyarakat,” ujarnya.

Selain program bantuan pangan, Lazisnu juga aktif dalam program-program lain seperti bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, dan bantuan sosial lainnya. Dengan berbagai program ini, diharapkan solidaritas sosial di masyarakat dapat semakin kuat dan keberagaman dapat dikelola dengan baik.

Dengan demikian, peran Lazisnu dalam memperkuat solidaritas sosial sangatlah penting. Melalui berbagai program bantuan sosial yang dilaksanakan, Lazisnu tidak hanya memberikan bantuan materiil kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga turut memperkuat tali persaudaraan di antara sesama umat Islam. Semoga keberadaan Lazisnu dapat terus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan memperkuat solidaritas sosial di Indonesia.