Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama bagi Lazisnu dalam melakukan pemberdayaan ekonomi. Lazisnu, singkatan dari Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama, telah lama dikenal sebagai lembaga yang berperan dalam mengelola zakat dan infak dari umat Muslim di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan Lazisnu untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui pemberdayaan ekonomi.

Pemberdayaan ekonomi Lazisnu merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi. Hal ini dilakukan melalui berbagai program seperti pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, dan pemberian modal usaha. Dengan adanya pemberdayaan ekonomi, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidupnya dan keluar dari garis kemiskinan.

Menurut Kiai Haji Helmy Faishal Zaini, Ketua Umum Lazisnu, pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu bentuk implementasi dari ajaran Islam. Kiai Helmy menyatakan, “Pemberdayaan ekonomi merupakan bagian dari dakwah Islam yang tidak boleh diabaikan. Islam mengajarkan umatnya untuk saling membantu dan berbagi rezeki dengan sesama.”

Selain itu, pemberdayaan ekonomi Lazisnu juga mendapat dukungan dari berbagai ahli ekonomi. Dr. M. Arifin Budi Santoso, seorang pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa pemberdayaan ekonomi merupakan langkah yang tepat dalam mengatasi kemiskinan. Dr. Arifin menambahkan, “Dengan adanya pemberdayaan ekonomi, masyarakat dapat mengembangkan potensi ekonominya dan meningkatkan kesejahteraan secara berkelanjutan.”

Melalui pemberdayaan ekonomi, Lazisnu berharap dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Dengan adanya kemandirian ekonomi, diharapkan masyarakat dapat memiliki kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Dengan demikian, peran Lazisnu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi sangatlah penting dan perlu terus didukung oleh semua pihak.