Infak sebagai salah satu bentuk ibadah dalam agama Islam memang sangat ditekankan dalam ajaran agama kita. Infak berasal dari kata afku yang artinya mengeluarkan harta atau memberikan sebagian harta kepada orang lain dengan ikhlas. Infak tidak hanya sebatas memberikan harta, tetapi juga meliputi waktu, tenaga, dan ilmu yang dimiliki.
Menurut Ustadz Yusuf Mansur, infak adalah investasi terbaik dalam kehidupan ini. “Jika kita ingin rezeki kita dilipatgandakan, maka jangan takut untuk berinfak. Karena Allah telah menjanjikan bahwa setiap harta yang kita infakkan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda,” ujarnya.
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” Hal ini menunjukkan betapa besar keutamaan infak dalam Islam. Dengan berinfak, kita tidak hanya membersihkan harta kita dari sifat serakah, tetapi juga mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT.
Menurut Dr. H. M. Arifin Ilham, seorang ulama dan pendakwah terkenal di Indonesia, infak adalah salah satu kunci kesuksesan dalam hidup. “Jika kita ingin sukses, jangan pelit dalam berinfak. Karena dengan berinfak, pintu rezeki akan terbuka lebar bagi kita,” tuturnya.
Sebagai umat Islam, kita juga diajarkan untuk berbagi rezeki dengan sesama. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 261, Allah berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang tumbuh tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa Allah akan melipatgandakan pahala bagi setiap harta yang kita infakkan di jalan-Nya. Oleh karena itu, mari kita biasakan diri untuk berinfak secara rutin, baik dalam bentuk harta maupun tenaga, demi mendapatkan keberkahan dan keberlimpahan rezeki dari Allah SWT.