Salah satu ajaran utama dalam Islam adalah tentang berinfak. Infak memiliki arti memberikan sebagian harta yang dimiliki untuk membantu sesama yang membutuhkan. Cara berinfak yang baik menurut Islam sangat ditekankan dalam ajaran agama ini. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang tumbuh tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha luas (kurnia-Nya) lagi Maha mengetahui.”
Menurut Ustaz Yusuf Mansur, seorang pendakwah yang dikenal dengan ajaran-ajaran keislamannya, cara berinfak yang baik menurut Islam adalah dengan ikhlas dan tulus. Infak harus dilakukan dengan niat yang tulus, tanpa mengharapkan balasan dari manusia, namun semata-mata karena rasa mencintai sesama dan ingin mendapatkan ridha dari Allah SWT. Ia juga menekankan pentingnya berinfak secara rutin, meskipun dalam jumlah yang kecil. Konsistensi dalam berinfak akan membawa berkah dan keberkahan dalam hidup.
Selain itu, cara berinfak yang baik menurut Islam juga harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keridhaan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustaz Nouman Ali Khan, seorang pembicara dan pendakwah terkenal, “Infak bukanlah sekadar memberikan harta, namun lebih dari itu, infak adalah bentuk ibadah yang harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keridhaan.” Dengan berinfak secara ikhlas, maka pahala dan keberkahan akan mengalir kepada orang yang bersedia berinfak.
Menurut Ustaz Abdul Somad, seorang ulama yang juga dikenal dengan ceramah-ceramah keislamannya yang menyejukkan hati, cara berinfak yang baik menurut Islam juga harus dilakukan dengan memperhatikan hukum-hukum agama. Infak tidak boleh dilakukan dengan harta yang haram atau diperoleh dari cara yang tidak benar. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 267, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak akan mengambilnya melainkan dengan memiringkan matamu kepadanya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
Dalam Islam, berinfak juga tidak hanya sebatas memberikan harta benda, namun juga bisa dilakukan dengan memberikan waktu, tenaga, dan ilmu yang dimiliki. Menurut Imam Al-Ghazali, seorang ulama dan filosof Islam terkemuka, “Infak tidak hanya sebatas memberikan harta, namun juga bisa dilakukan dengan memberikan ilmu dan pengetahuan kepada sesama. Sebab ilmu yang bermanfaat adalah salah satu bentuk infak yang sangat mulia di sisi Allah SWT.”
Dengan demikian, cara berinfak yang baik menurut Islam harus dilakukan dengan ikhlas, keridhaan, memperhatikan hukum-hukum agama, dan juga bisa dilakukan dengan memberikan waktu, tenaga, dan ilmu yang dimiliki. Dengan berinfak secara benar dan tulus, maka keberkahan akan senantiasa mengalir dalam hidup kita. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur, “Berinfaklah dengan tulus dan ikhlas, karena setiap amal yang dilakukan dengan ikhlas pasti akan mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah SWT.”